Semarang - Sebanyak 57 orang Pimpinan Tinggi Pratama baru di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham) usai dilantik dan diserahterimakan jabatan yang baru, Senin (18/03).
Pelantikan dan Serah Terima Jabatan dipimpin langsung oleh Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna H. Laoly itu berlangsung di Gedung Pengayoman Kemenkumham, Jl. H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Pelatikan tersebut disaksikan Pimti Pratama dan Pejabat Administrasi Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah secara daring dari Aula Kresna Basudewa.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly dalam sambutannya menjelaskan bahwa mutasi dan promosi jabatan kali ini menjadi momentum yang brgitu strategis aapabila dikaitkan dengan momen menuju masa pergantian pemerintahan Indonesia.
“Hal ini bisa dimaknai dari sudut pandang kepentingan organisasi, supaya lebih melancarkan dalam melaksanalam tugas dan fungsi utamanya guna kesempurnaan pelayanan publik kepada masyarakat, ” ungkap Yasonna.
Ada empat hal yang disampaikan Yasonna berhubungan agenda dalam menyusun program kerja 2025 yang kedepan menjadi tahun pertama untuk kabinet pemerintahan yang baru. Empat Fokus kegiatan utama Kementerian Hukum dan HAM yaitu: Pertama menyusun kebijakan sebagai fondasi kebijakan dalam 5 (lima) tahun kedepan pada dokumen Renstra 2025-2029, Kedua memantapkan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Ketiga menguatkan implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah), Keempat Implementasi Reformasi Birokrasi tematik yang berdampak.
“Kita harus bisa mengambil peran strategis serta mendukung keberhasklan focus kegiatan utama itu. Butuh kerjasama dan teamwork, sebab kebersamaan merupakan permulaan, menjaga bersama adalah kemajuan, Bekerja bersama adalah keberhasilan, ” jelasnya.
Menanggapi munculnya era Revolusi Industri Keempat, Yassona meminta pandangan kepemimpinan agar disesuaikan dengan perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang. Tak hanya meningkatkan pemanfaatan teknologi yang ada, namun juga mengubah para pekerja secara evolusioner.
“Penting bagi Saudara dalam membangun connectability dengan bekerja penuh dedikasi dan menjadi teladan bagi seluruh jajaran di lingkungan kerja Saudara serta memiliki respek terhadap sesama, ” tegas Yassona.
“Segera sesuaikan irama mekanisme kerja yang ada, ciptakan inovasi dan terapkan fungsi manajemen dengan mengutamakan efektifitas dan efisiensi. Tingkatkan fungsi koordinasi dan komunikasi dengan semua stakeholder dan instansi, ” pungkasnya.